Konsumsi Pertalite dan Pertamax Diprediksi Naik Saat Nataru 2026

Selasa, 23 Desember 2025 | 10:31:03 WIB
Konsumsi Pertalite dan Pertamax Diprediksi Naik Saat Nataru 2026

JAKARTA - Arus mobilitas masyarakat yang meningkat selama libur Natal dan Tahun Baru kembali berdampak pada kebutuhan energi nasional. Perjalanan darat yang mendominasi aktivitas liburan membuat konsumsi bahan bakar minyak, khususnya bensin, diperkirakan mengalami kenaikan signifikan. 

Kondisi ini mendorong Pertamina untuk melakukan proyeksi sekaligus penyiapan pasokan agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi selama periode puncak liburan.

PT Pertamina Patra Niaga memproyeksikan adanya peningkatan konsumsi BBM jenis bensin atau gasoline, termasuk Pertalite dan Pertamax, pada periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Tidak hanya bensin, konsumsi BBM jenis gasoil seperti Biosolar dan produk turunannya juga diprediksi ikut meningkat seiring pergerakan logistik dan kendaraan besar.

Lonjakan Kebutuhan Bensin Selama Libur Panjang

Vice President Retail Business Support PT Pertamina Patra Niaga, Beny Harto Wijaya, menjelaskan bahwa secara keseluruhan konsumsi BBM pada Nataru tahun ini menunjukkan tren kenaikan dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini terutama terlihat pada kelompok gasoline yang menjadi bahan bakar utama kendaraan pribadi masyarakat.

“Jika dibandingkan dengan 2024 memang ada peningkatan secara overall. Kalau kita bicara gasolin itu meningkatnya sekitar 3,5 persen,” jelas Beny.

Menurut Beny, peningkatan ini mencerminkan tingginya aktivitas perjalanan darat masyarakat selama libur akhir tahun, baik untuk mudik, wisata, maupun kunjungan keluarga. Kendaraan pribadi masih menjadi moda transportasi favorit, sehingga permintaan bensin mengalami kenaikan yang cukup konsisten.

Bila dibandingkan dengan konsumsi harian normal, pembelian gasoline juga diprediksi meningkat hingga 3,2 persen. Namun, kenaikan tersebut tidak merata di seluruh jenis produk, karena masing-masing BBM memiliki karakteristik pengguna dan segmen pasar yang berbeda.

Pertalite hingga Pertamax Green Alami Kenaikan

Lebih rinci, Beny memaparkan bahwa Pertalite sebagai BBM dengan konsumsi terbesar mencatat peningkatan paling signifikan. Produk ini diperkirakan mengalami kenaikan konsumsi sekitar 5,6 persen selama periode Nataru.

Sementara itu, Pertamax tercatat relatif stabil dengan peningkatan tipis. “Kemudian kalau Pertamax itu sekitar 0,1 persen peningkatannya,” ujar Beny.

Menariknya, produk BBM ramah lingkungan seperti Pertamax Green justru menunjukkan lonjakan yang cukup tinggi. Beny menyebutkan bahwa konsumsi Pertamax Green diperkirakan meningkat hingga 23,9 persen. Selain itu, Pertamax Turbo juga mengalami kenaikan konsumsi sekitar 5,4 persen.

Kondisi ini menunjukkan adanya pergeseran preferensi sebagian konsumen ke produk BBM berkualitas lebih tinggi dan ramah lingkungan, terutama pada segmen kendaraan tertentu. Pertamina melihat tren ini sebagai sinyal positif dalam mendorong transisi energi secara bertahap melalui pilihan BBM yang lebih bersih.

Gasoil dan Biosolar Ikut Terkerek Naik

Tak hanya gasoline, BBM jenis gasoil yang banyak digunakan kendaraan besar dan sektor logistik juga diprediksi mengalami lonjakan konsumsi selama Nataru 2025/2026. Beny menyampaikan bahwa dibandingkan Satgas Nataru tahun sebelumnya, konsumsi gasoil meningkat cukup signifikan.

“Kemudian untuk gasoil di Satgas 2024 dan Satgas 2025 meningkatnya cukup tinggi Pak sekitar 13 persenan, gabungan dari semua produk gasoil,” ungkapnya.

Secara spesifik, Biosolar diperkirakan mengalami kenaikan konsumsi hingga 5,5 persen. Selain itu, produk Dexlite mencatat peningkatan yang sangat tinggi, mencapai 36,5 persen. Sementara Pertamina Dex bahkan diproyeksikan naik hingga 50,4 persen.

Lonjakan pada produk-produk gasoil ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas distribusi barang, operasional kendaraan berat, serta kebutuhan logistik selama masa libur panjang. Pertamina memastikan bahwa seluruh produk tersebut tetap tersedia di SPBU dan jalur distribusi utama.

Antisipasi Berlanjut Menuju Ramadan dan Lebaran

Di sisi lain, Pertamina Patra Niaga tidak hanya fokus pada pengamanan pasokan selama Nataru. Perusahaan juga telah menyiapkan langkah-langkah lanjutan untuk menghadapi periode Ramadan dan Idul Fitri 2026 melalui Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas Rafi).

Beny menjelaskan bahwa jarak antara berakhirnya Nataru dan dimulainya persiapan Ramadan dan Idul Fitri terbilang cukup dekat, sehingga mitigasi dilakukan secara berkesinambungan.

“Jadi memang kami sudah memitigasi bahwa antara Nataru sesudah berakhir kan ke (Satgas) Rafi sangat dekat. Hal-hal tersebut menjadi pemikiran dan juga persiapan kami secara berkesinambungan,” kata Beny.

Ia menegaskan bahwa kebutuhan energi, baik pada Satgas Nataru saat ini maupun Satgas Rafi 2026, menjadi prioritas utama Pertamina. Dengan perencanaan yang matang dan pemantauan konsumsi secara real time, Pertamina berupaya menjaga keandalan pasokan BBM agar aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar.

“Sehingga kebutuhan energi baik itu pada masalah Satgas Nataru saat ini maupun nanti Satgas Rafi 2026 itu menjadi prioritas kami,” tutup Beny.

Dengan proyeksi kenaikan konsumsi yang cukup signifikan ini, Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan energi nasional, sekaligus mendukung mobilitas masyarakat selama momen libur akhir tahun hingga perayaan besar berikutnya.

Terkini

Cara Mengatasi Jari Tangan Kaku dan Nyeri Saat Ditekuk

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:12 WIB

Rutinitas Pagi yang Berpotensi Menyebabkan Serangan Jantung

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:11 WIB

Alasan Penting Jangan Minum Kopi Langsung Setelah Bangun

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:10 WIB

Mengapa Tubuh Tiba-Tiba Menginginkan Makanan Pedas Seketika?

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:09 WIB

Harga Sembako Jatim Hari Ini Selasa 23 Desember 2025 Turun

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:07 WIB